Sabtu, 18 Maret 2023

Badan Wakaf Indonesia Provinsi DIY

Pengukuhan Pengurus BWI Perwakilan DIY 2022-2025

Pada hari Jum'at 17 Maret 2023 bertempat di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY, Pengurus Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta dikukuhkan secara simbolik dengan dibacakannya Surat Keputusan Badan Pelaksana Badan Wakaf Indonesia Nomor: 149.A/BWI/P-BWI/2022 Tentang Penetapan Pengurus Perwakilan Badan Wakaf Indonesia Daerah Istimewa Yogykakarta Masa Jabatan 2022-2025, ditandatangani oleh Ketua Badan Pelaksana Prof. Dr.Ir. Muhammad NUH, DEA.

Pengukuhan dihadiri oleh Kepala Biro Bina Mental Spiritual Setda DIY, H Djarot Margiantoro, STP.,M.Sc., Kepala Bidang Penetapan Hak dan Pendaftaran Kanwil BPN DIY, Tri Harnanto, S.Sos, M.H, Kepala Bidang Penerangan Agama Islam Zakat dan Wakaf (Penais Zawa) Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY, Drs. H. Sigit Warsito, M.A, Ketua BWI Kabupaten/Kota se DIY, Kepala Seksi Penais Zawa Kantor Kemenag se DIY, Perwakilan dari PWNU DIY, Perwakilan PWM DIY dan Pengurus BWI DIY 2022-2025.

Kepala Biro Bina Mental Spiritual Setda DIY, H Djarot Margiantoro, STP.,M.Sc. dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat untuk pengurus BWI DIY 2022-2025 yang telah dikukuhkan dan berharap sinergitas antara BWI DIY dan Pemerintah Daerah Provinsi DIY semakin terjalin dengan baik, H Djarot Margiantoro juga berharap agar BWI DIY bisa menjadi mitra strategis pemerintah daerah untuk menyelesaikan persoalan-persoalan kesejahteraan masyarakat khususnya pentasyarufan wakaf tunai maupun wakaf uang.

“BWI hadir untuk menjadi agen perubahan ditengah masyarakat, bagaimana berperan untuk mensejahterakan rakyat, dan sebagai penyanggah kehidupan utamanya dari segi ekonomi dan sosial. Mudah-mudahan gerakan Wakaf, wakaf tunai/wakaf uang di DIY dapat berdampak baik kepada masyarakat serta dapat mensejahterakan masyarakat,” ucap Kyai Djarot panggilan akrabnya.

Dicontohkannya, terkait dengan Data yang dirilis BPS bulan September 2022 yang menunjukkan DIYmenjadi provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi di pulau Jawa, dengan angka kemiskinan di 11,49% (meski kontradiktif dengan beberapa indeks lainnya, seperti angka harapan hidup (AHH), tingkat kebahagiaan (IP), harapan lama sekolah (HLS), kesejahteraan sosial (IKS), bagaimana kemudian BWI DIY bisa bersama-sama pemerintah daerah bergandengan tangan dalam penanggulangan dan pengentasan kemiskinan tersebut.

Diakhir sambutannya, H Djarot Margiantoro, STP.,M.Sc menyampaikan komitmen pemerintah daerah untuk membantu BWI DIY yang merupakan mitra strategis pemerintah daerah sebagaimana mitra-mitra lain seperti Baznas, MUI, DMI, IPHI yang telah mendapatkan bantuan dana dari pemerintah daerah Pronvinsi DIY baik melalui fasilitasi maupun mekanisme hibah. (wir) 

Subscribe to this Blog via Email :
Previous
Next Post »